Otter Lovers Picture

Otter Lovers Picture
Link >> Otter Lovers Picture

Kamis, 31 Mei 2012

Perkembangan Otter / Berang"


Perkembangan bayi berang-berang/ Otter :


Mata terbuka : dimulai pada umur 28 hari,
Terbuka penuh 47 hari
Mulai berjalan : 14 sampai 43 hari
Pertumbuhan gigi : taring bawah tumbuh pada umur 27 hari, geraham 39 hari
Belajar berenang : 52 sampai 56 hari
Makanan padat pertama : 49 sampai 58 hari
Penyapihan : 82 sampai 120 hari

by: Ella ~ Kang. Gareng

Info Tentang Otter


Sekedar share teman".semoga berguna sekali buat teman2 yang miara Otter.

Fakta:

1.Otter ga tahan panasKarena Otter adalah hewan semi aquatic.Otter ga bisa berada di cuaca yang suhunya panas.Contoh:dijemur disiang hari.Cuaca panas menyebabkan Otter dehidrasi dan akhirnya koma.Suhu normal Otter adalah 38-40 derajat celcius.lebih dari suhu tersebut berati uda gawat alias koma alias 20% kesempatan untuk bertahan.Dibawah suhu itu artinya sama aja.

2.Ciri-ciri Otter kepanasan:-mulutnya mengeluarkan lendir yang berbau amis-badan lemas-ga bersuara-mata ketutup-nafas tersengal-sengal

3.Pertolongan pertama buat Otter kepanasan:-basahin bagian lengan kaki dan tangan dengan air-kompres dengan es batu-berdoa-cek suhu menggunakan termometer yang layak digunakan melalui anusnya4.Jangan mandiin ato ksh Otter main air jika Otter dalam kondisi sakit,tidak sehat,kembung alias badan tidak fit.

4.Jika Otter dalam keadaan kembung,jangan sekali-kali diberi susu walaupun rendah laktosa.Karena apapun itu,tetap susu,dan bisa membuat gas didalam lambung.

5.Cara mengatasi Otter yang kembung:-beri bubur atau air madu+telor-jangan dimandikan walaupun menggunakan air hangat-beri minyak kayu putih pada bagian perut sambil dipijat pelan"-bawa ke dokter6.Jika Otter kembung dan bernafas seperti orang cegukan,hati-hati karena itu bukan cegukan melainkan dia sesak nafas lantaran kembung sehingga perut membesar dan mendesak jantung.Cepat bawa ke dokter saat itu juga.Tapi kesempatan buat hidup juga tipis.5% kesempatan hidup bila Otter uda seperti itu.


Info:
-Umuran Otter emang ga bisa diketahui pastinya.Tapi kita bisa mengetahui dari gigi yang dia punya.berikut saya kasih beberapa contoh tapi ini ga pasti 100% benar karna saya ambil dari pengalaman saja.-Gigi yang sudah tumbuh saat Otter umur:2 bulan= taring,graham,gigi depan masih kecil3 bulan=taring sudah agak panjang,graham,gigi depan sudah agak panjang(maaf cuma 2-3 bulan saja selebihnya saya kurang tau)

-Jika membeli di pasar jangan tertipu penjual!biasa penjual memalsukan umur Otter. Otterbayi yang masih tertutup matanya,masih susu,dan beli bisa apa2 kecuali tidur dan nyusu itu masih umur bbrp minggu Otteryang siap di adopt itu umur 2 bulan up++ karena giginya sudah ada alias bisa makan sendiri tapi saran saya piara Otter umuran 6 bulan up karena dy bisa bertahan hidup sendiri dibanding umuran 2 bulan.

-Biasa penjual juga membasahi badan Otter supaya para newbie tertipu dengan omongan dia.Biasa dia akan bilang "ini sudah besar,umur 7 bulanan,ini kelihatan kecil karena badannya basah".Kalo dia bilang seperti itu anda sekalian minta cek gigi.

-Biasa Otteryang dijual dipasaran juga masih ganas.cara membuktikan:lihat bagaimana cara si penjual memegang Otter.biasa yang masih ganas,dipegang buntutnya seperti megang ular.ga berani megang kepala.selain megang buntut mereka memegang kepala.ga berani mengelus mukanya.

-Kisaran harga Otter(ya ni bukan patokan juga ya,kira-kira dipasaran supaya ga ketipu aja):bbrp minggu: ga saya sebutin.(Biar ga ada yang beli..hehe..)2-4 bulan= Rp 200.000,00 - Rp 400.000,00 /ekor7-9 bulan= Rp 500.000,00 - Rp 800.000,00 /ekorDiluar umur yang saya kasih ya kira2 lah.Yang jual jangan terlalu mahal.Yang beli pun nego/buka harga jangan afgan.hehe..

-Jika membeli Otter,hal yang perlu dilihat:Otterharus kondisi sehat (bisa dicek dari mata,kalo sehat matanya seperti berbinar,klo ga sehat ya sayu matanya)Jangan tergiur dengan harga murah.Pastikan Ottersiap di adopt dan kondisinya sehat.Pastikan Otteryang akan diadopt uda jitot.

Ps: jangan piara Otteryang mata masih ketutup walaupun lucu tapi umuran segitu belum siap adopt.ibarat bayi manusia yang baru lahir kalo dipisahkan dari ibunya dan diberikan ke orang lain apalagi masih newbie bayi itu juga bakalan mati.

Otter memang hewan lucu,tapi jangan biarkan hidup mereka dibuat percobaan pemeliharaan.Dengan memilih umuran Otter,berati anda semua ngedukung untuk menolak penjualan Otteryang masih sangat kecil dan anda semua ikut melestarikan hidup Otter.

Sekian.semoga bermanfaat.Terima kasih.


by: Kang. Gareng ~ Ella

Cara Merawat baby Otter


Yuk sharing yuk masing2 cara piara baby nya, secara ga ada buku dan web panduan tentang cara memelihra otter ini,jadi belajar dari saling tukar pengalaman, saya coba share yah cara merawat ala saya..waktu baru sampai si kyuubi dalam kondisi dehidrasi berat, pas sampai rumah langsung pup kental bgt wara ijo berlendir (sorry kayak ingus)....

day 1 - langsung saya kasi pocari sweat untuk dehidrasi nya tiap sejam diselingin dengan susu SGM LLM. Obat yang saya kasih scourban (obat diare khusus hewan) sehari 2x (2ml/kg berat badan). Ini obat recomen bgt buat yg mau piara otter dari baby krn dari pengalaman saya dulu, baby yg lemes ga mau nyedot susu trus lemes, dikasi ini seharian udah keliatan lebih sehat dan normal lagi. Masalah utama baby biasa diare, dehidrasi, dan kembung. Kasih susu nya pake suntika ditetesin dikit2 krn dia ga mau nyedot susu nya. Saya bantu juga dengan obat namanya imunair (khusus hewan untuk menaikkan siste immune dia, dosis 0,1ml/kg berat badan) + minyak ikan + nutri plus gel. selama dirawat, dikasi lampu 40 watt jarak 30 cm. minum belepotan kemana2, dilap pake tisu basah biar ga jadi penyakit ntar.

day 2 - pagi dijemur di matahari, masih lemes banget, ga bisa berdiri, diangkat aja terkulai lemas bgt, tidur terus.... baru nyadar idungnya meler, ga bisa bersuara sama skali, dan lidahnya putih2. Ini gejala infeksi saluran pernapasan. jadi saya kasih amoxsin dry syrup, 2 kali sehari + scourban tetap jalan, perlakuan lain kurang lebih sama dengan day 1 (makan dan supplement)

day 3- pup sudah mulai kelihatan lebih mendingan tapi masih lemes juga. Perlakuan sama dengan day 2.

day 4- sudah mulai bisa berdiri pelan2, perlakuan sama, tapi scourbn saya stop karena pup nya udah kelihatan lebih mending. Perlakuan lain tetap sama, cuma matanya yang sebelah kiri merem terus. baru nyadar krn dr day 1 dia lemes bgt tdr terus jd matanya merem dua2 nya. dibantu tetesin pake tetes mata garamycin. 

day 5 - perlakuan tetap sama, pup udah bagus bentuknya kayak kotoran bebek ( cair tapi ada kayak gumpalan2 padatan gt, bingung gambarinnya...hehe) . udah mulai bisa jalan pelan2, pas sore keluar, malam pulang dia udah mulai ciap2 teriak liat saya minta susu. senangnya...udah mulai lega..... kasi ikan mas kecil2 dikunyah2 sama dia, makannya lama bgt, tapi ga dihabisin...cuma saya mulai tambahin bio-lysin untuk rangsang nafsu makan dia

day 6 - sudah segar bgt, bisa main, makan fillet lele diblender, campur susu, doyan bgt... semoga ke depan dia bisa bertahan, dan mata udah mulai bisa buka setengah2...

sekian share dari saya, semoga bisa bermanfaat buat teman2 sekalian


by agan johan

Pelatihan dasar Otter


Pelatihan Dasar otter


Pada dasarnya otter emang hewan yang pintar mudah memahami apa yang diajarkan.

Tahap awal buat melatih otter adalah pelatihan perhatian maksudnya perhatian otter harus fokus pada pelatih selama sesi pelatihan. kalo sulit untuk fokus coba kasih setengah porsi makan nya setengah jam sblm latihan dimulai. pelatih otter juga biasa menggunakan peluit dalam pelathan gunanya untuk memberi tanda pada otter bahwa apa yang dilakukannya benar. karena sering kali kita kesuliatan memberi makan otter saat yang tepat karena mereka hewan yang cepat dan gesit. jadi dengan peluit kita bisa membenarkan apa yang dilakukannya dan makanan akan segera menyusul

1. Perhatian

Suruh otter diam di depan anda baik posisi nya duduk atau berdiri. jika dia sudah bisa diam dengan tenang tiup peluit sebagai petanda bahwa dia melakukkan nya dengan benar lalu kasih potongan ikan. ulangi terus samapai benar2 lancar, kalo udah lancar doi akan mempertahankan posisinya sampai kita menyuruhnya selesai yaitu tiupan peluit. mungkin butuh 1/2 hari.

2. Ambil objek

Lakukan seperti latihan pertama. setelah otter fokus tunjukan objek nya misal donat mainan lalu suruh dia menyentuh dengan moncong atau menggitnya lalu tiup peluit dan beri makan. lakukan sampai lancar bahwa setiap objek itu ditunjukkan maka dia akan langsung menggitnya.
 Lanjutkan tahap berikutnya dengan menunjukkan objek jika sudah fokus lempar. jika dia menggitnya/mengambilnya tiup peluit. makin lama tambah jarak lemparan hingga 2 meter.
 Selanjutnya, jika dia hanya menggitnya tapi tidak membawanya ke anda maka lempar lagi dan tunjukkan bahwa dia harus membawa mainan itu ke anda. lakukan terus sampai lancar dan jangan cepat naik tahap kalau belum lancar tahap sebelumnya, kuncinya sabar dan konsisten.

3. Kearah tertentu

Menunjuklah kearah tertentu atau tempat tertentu misal bak air untuk berenang kalau dia melakukannya maka tiup peluit dan kasi makan. pelatihan ini bisa digunakan untuk menyuruh masuk ruangan atau kandang. Kalau untuk melatih masuk kandang: setelah masuk tutup pintu kandanya lalu kasi makan. kalau dia berteriak atau meronta minta keluar, buka lagi pintu kandang. tujuan nya agar otter tidak merasa dijebak hingga akan kapok masuk kesana lagi.


by : Arrok

Jenis berang-berang di Indonesia:

1. Lutrogale perspicillata (Geofroy Saint-Hilaire, 1826) – Berang-berang bulu licin

 Jenis ini merupakan berang-berang dengan ukuran tubuh paling besar untuk jenis berang-berang yang ada di Indonesia dengan panjang total mencapai 1,2m dan berat 11 Kg. Berang-berang ini hidup berkelompok dalam satu keluarga terdiri dari seekor jantan, seekor betina dan beberapa ekor anaknya. Makanan utamanya adalah ikan, mereka juga memakan udang, kepiting, serangga, katak, burung dan tikus.

2. Lutra lutra (Linnaeus, 1758) – Berang-berang Utara

 Berukuran sekitar 1 m dengan berat 7 kg. Memiliki selaput dan cakar yang berkembang baik. Jenis ini tersebar dari Eropa sampai Asia. Jenis ini menempati berbagai habitat lahan basah yaitu habitat air tawar, payau dan air laut, sungai dataran rendah dan tinggi, danau, rawa, persawahan dan pesisir pantai. Umumnya memakan ikan khususnya yang bergerak lambat, tetapi juga memakan burung air, udang dan katak. Hewan ini hidup soliter.

3. Lutra sumatrana (Gray, 1865) – Berang-berang hidung berbulu

 Berang-berang ini memiliki bentuk yang mirip dengan Lutra lutra tetapi dengan ciri khas pembedanya yaitu rhinarium (bantalan  hidung) yang ditumbuhi rambut, sedangkan Lutra lutra tidak ditumbuhi rambut. Jenis ini merupakan berang-berang yang paling langka dan dicari. Setelah spesimen tipenya yang dideskripsikan oleh Gray pada tahun 1865, di Sumatera hanya pernah ditemukan kembali pada tahun 2005 dengan menemukan bangkai terlindas mobil di pinggir jalan dekat sungai Musi. Sebelum dan sesudahnya tidak pernah didapatkan informasi yang akurat tentang keberadaannya di Sumatera. Namun, penelitian tentang jenis ini lebih berkembang di negara lain seperti di Kamboja, Thailand dan Vietnam. Jadi, informasi tentang ekologi hewan ini masih sangat sedikit.

4. Aonyx cinereus (Illiger, 1815) – Berang-berang cakar kecil

Hewan ini merupakan berang-berang terkecil di dunia. Dengan panjang kira-kira ukuran 65 sampai 70 cm dan berat sekitar 5 kg, berang-berang ini termasuk jenis yang paling sosial. Mereka hidup berkelompok dengan jumlah anggota dapat mencapai lebih dari 20 individu dalam satu kelompok. Jenis ini lebih toleran terhadap aktifitas manusia, bisa hidup dengan mencari makan keong mas dan ikan-ikan kecil di sawah. Berang-berang ini menyukai kepiting, ikan dan keong mas.
 Nah dari keempat jenis tsb yg habitatnya paling banyak jenis terakhir, termasuk yg banyak kita pelihara. Dua dari empat jenis tersebut, L. lutra dan L. sumatrana termasuk ke dalam hewan yang dilindungi oleh Peraturan Pemerintah no 7 tahun 1999. Dalam pengaturan perdagangan satwa, CITES telah memasukkan jenis berang-berang di Indonesia ini ke dalam daftar Appendixnya. L. lutra termasuk Appendix I, sedangkan tiga jenis lainnya termasuk Appendix II.